23 May 2023

Bilangan Kompleks


BILANGAN KOMPLEKS

 Bilangan kompleks tersusun dari dua bagian yaitu bagian riil dan bagian imajiner.

 A.   Sistem Bilangan Real

Sistem bilangan yang dikenal sekarang ini merupakan suatu hasil dari perkembangan secara bertahap dan dapat ditunjukkan sebagai berikut:

1.    Bilangan Asli

Dinamakan juga bilangan bulat positif.

2.    Bilangan Bulat Negatif dan Nol

3.    Bilangan Rasional dan Pecahan

Dapat dinyatakan menjadi (a : b) dimana b tidak sama dengan 0.

4.    Bilangan Irasional

Tidak dapat dinyatakan menjadi (a : b) dimana b tidak sama dengan 0.

Himpunan bilangan rasional dan irasional dinamakan himpunan bilangan riil.

 

B.   Sistem Bilangan Imajiner

Selain bilangan riil, terdapat pula bilangan imajiner. Bilangan imajiner merupakan bilangan khayalan, artinya bilangan ini sebenarnya tidak ada dan hanya dapat dituliskan saja. Berbeda dengan bilangan real, bilangan rasional, maupun bilangan bulat yang dapat direpresentasikan untuk mempermudah dalam pemahaman.

 

C.   Sistem Bilangan Kompleks

Tidak ada bilangan riil x yang memenuhi persamaan suku banyak x2 + 1 = 0. Untuk memperbolehkan adanya jawaban dari persamaan ini dan yang sejenisnya, maka himpunan bilangan kompleks diperlukan.

Kita dapat melihat suatu bilangan kompleks sebagai bilangan yang berbentuk a + bi, dimana a dan b bilangan riil dan i satuan khayal (imajinary) bersifat i2 = -1.

Jika z = a + bi, maka a dinamakan bagian real dari z dan b dinamakan bagian khayal dari z dan berturut – turut dinyatakan dengan Re{z} dan Im{z}.

 

D.   Asal Bilangan Kompleks

Mengapa bisa muncul bilangan akar dari negatif 1 ?

Bilangan tersebut berasal dari akar – akar persamaan kuadrat yang diperoleh dengan menggunakan rumus ABC.

Apabila D < 0 maka sebuah persamaan kuadrat tidak memiliki akar real. Akar – akar tersebut merupakan akar imajiner dan digunakan lambang i.

Contoh:

Carilah akar – akar persamaan kuadrat  x2 - 4x + 5 = 0!

Jawab:

Dengan menggunakan rumus ABC diperoleh:

Akar – akar tersebut merupakan akar imajiner dan digunakan lambang i maka dapat dituliskan:

Penulisan bilangan kompleks z = a+bi sering disingkat sebagai pasangan terurut (a,b), oleh karena itu bilangan kompleks dapat dinyatakan dalam suatu bidang datar seperti halnya koordinat titik dalam sistem koordinat kartesius q Bidang yang digunakan untuk menggambarkan bilangan kompleks disebut bidang kompleks atau bidang argand.

Contoh:

1.    Buatlah grafik bilangan kompleks berikut : x = 4 + 6j dimana:

4 merupakan bilangan real positif dan 6j merupakan bilangan imajiner positif!

Jawab:

2.    Buatlah grafik bilangan kompleks berikut : x = -4 + 3j dimana:

-4 merupakan bilangan real negatif 3j merupakan bilangan imajiner positif!

Jawab:


E.    Operasi Dasar Bilangan Kompleks

Bentuk operasi bilangan kompleks dapat diselesaikan seperti pada aljabar bilangan riil dengan menggantikan i2 dengan -1.

1.    Penjumlahan

(a + bi) + (c + di) = (a + c) + (b + d)i

Contoh:

(3 + 4i) + (2 – 8i)  = (3 + 2) + (4i – 8i)

= 5 + (-4i)

= 5 – 4i

2.    Pengurangan

(a + bi) - (c + di) = (a - c) + (b - d)i

Contoh:

(6 + 3i) – (3 – 2i) = (6 – 3) + (3i – (-2i))

 = 3 + 5i

3.    Perkalian

(a + bi)(c + di) = ac + adi + bci + bdi2

                      = (ac – bd) + (ad + bc)i

Contoh:

(1 + 3i)(5 – 4i)  = 5 + (-4i) + 15i – 12 i2

= 5 + (-4i) + 15i – 12 (-1)

= 17 + 11i 

4.    Pembagian



F.    Nilai Mutlak

Nilai mutlak atau modulus suatu bilangan kompleks a + bi didefinisikan sebagai 

Contoh:

Jika , , , . . . bilangan kompleks, maka sifat berikut ini berlaku:

Contoh:

Hitunglah setiap bentuk berikut jika z1 = 1 – I dan z2 = −2 + 4i !

1.    |2z2 − 3z1|2

2.    |z1 z2 + z2 z1|

Jawab:

 1. 

 2. 
 

G.   Bentuk Kutub Bilangan Kompleks

      Jika P adalah suatu titik di bidang kompleks yang dikaitkan dengan bilangan kompleks (x, y) 

      atau x + iy, maka kita dapat melihat dari gambar di bawah ini:




dinamakan modulus atau nilai mutlak dari z = x + iy (dinyatakan dengan mod z atau |z|)

θ dinamakan amplitude atau argumen dari z = x + iy (dinyatakan dengan arg z) adalah sudut antara garis 0P dengan sumbu x positif.

 Hal tersebut akan mengakibatkan

                z = x + iy = r (cos θ + i sin θ)

        dinamakan bentuk kutub bilangan kompleks, 
        r dan  dinamakan koordinat kutub, bisa juga dituliskan cis θ sebagai singkatan dari cos θ + i sin θ.

 

H.   Hasil Kali Titik dan Silang

Misal z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + iy2 dua bilangan kompleks (vektor).

Hasil kali titik (juga dinamakan hasil kali skalar) dari  z1 dan z2 didefinisikan dengan

    z1 . z2 = | z1||z2| cos θ = xx2 + yy2 = Re{z1 . z2

    di mana sudut antara  dan  yang terletak di antara 0 dan phi.

Hasil kali silang dari  dan  didefinisikan dengan

   z1 x z2 = | z1||z2| sin θ = xx2 - yy2 = Im{z1 . z2

Jelas bahwa

   z1 z2 = ( z1 . z2) + i( z1 x z2)